Selasa, 08 Maret 2011

Manusia Dan Tanggung Jawab


Manusia di dalam hidupnya di samping sebagai mahluk Tuhan, mahluk individu, juga merupakan mahluk sosial. Di mana dalam kehidupannya dibebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.
Sebenarnya, materi tanggung jawab ini bukan materi yang sulit, namun pelaksanaannya yang sulit. Saya hanya ingin menghimbau kepada saudara-sekalian untuk melaksanakan tanggung jawab ini dengan lebih baik lagi di semua sudut kehidupan kita. Karena Mahasiswa sebagai pemuda yang sempat duduk di perguruan tinggi, mempunyai kewajiban yang lebih untuk menyumbangkan tenaganya kepada masyarakat. Kalau tidak lebih mendalam, maka Mahasiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai Agent of change, Agent of development, dan Agent of modernization . Ilmu pengatetahuan yang lebih, berarti memiliki tanggung jawab yang lebih pula.

TANGGUNG JAWAB



1. Pengertian Tanggung Jawab
Pengertian Tanggung jawab menurut Ensiklopedi umum adalah : kewajiban dalam melakukan tugas tertentu.
Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Seperti wewenang tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.
Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas, dan sebagainya.
Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang dapat menyatukan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain atau apa yang dikatakan baik menurut pendapat dirinya ternyata ditolak oleh orang lain.

2. Macam-Macam Tanggung Jawab
Sesuai dengan eksisitensi manusia sebagai mahluk Tuhan, Mahluk individu dan mahluk sosial, maka tanggung jawab dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Tanggung Jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi bukanlah tanpa tanggung jawab. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama
b. Tanggung jawab Individu
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Pada hakekatnya manusia dilahirkan di dunia dalam keadaan suci, bersih tanpa dosa. Dalam hidupnya manusia mempunyai tanggung jawab kepada dirinya. Misalnya : Manausia mencari makan/bekerja karena mempunyai kewajiban kepada dirinya untuk melangsungkan hidup.
c. Tanggug Jawab terhadap keluarga
Sebagai anggota keluarga kita tentu mempunyai kewajiban terhadap keluarga kit. Misalnya seorang ayah harus berani bertanggung jawab mengantarkan keturunannya lagi secara layak ke tingkat hidup yang lebih tinggi bagi generasi berikutnya, agar keluarga tersebut mempunyai “harga” baik secara individu, terhadap masyarakat maupun terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Untuk memenuhi tuntutan tanggung jawab dalam keluarga tersebut kadang-kadang manusia memerlukan pengorbanan.
d. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.
e. Tanggung Jawab terhadap Bangsa dan Negara
Sebagai warga negara, manusia mempunyai hak dan kewajiban. Negara mempunyai hukum-hukun yang harus dipatuhi.

Namun demikian, masih banyak kewajiban kita sebagai manusia, tidak terbatas pada lima hal tersebut saja.

HAK DAN KEWAJIBAN

Hak_Menurut Austin Fogothey, hak adalah wewenang moral untuk mengerjakan, meninggalkan, memiliki, mempergunakan, atau menuntut sesuatu. Oleh karena orang-orang yang dapat memilih dengan suka rela dan hidup bersusila, maka hanya manusialah yang dapat mempunyai hak-hak, bukan binatang.

Hak mempunyai 4 unsur penting :
a. Subyek hak-hak bukan hanya seseorang, tetapi golongan-golongan yang dapat merupakan badan hukum. misalnya : lembaga perkumpulan, perseroan dsb.
b. Yang bersangkut paut dengan hak, karena ada hak berarti ada yangberkewajiban memenuhi hak tersebut.
c. Materi hak, yaitu tujuan atau obyek hak manusia.
d. Asas hak atau alasan untuk hak konkrit. Asas hak itu adalah suatu kenyataan, bahwa orang bersifat manusia (kepribadian, hak bawaan) atau peristiwa sejarah yang bersifat kebetulan (hak yang diperoleh).

Tidak mengakui segala hak berarti pula mengingkari segala hukum, oleh karena itu kalau tidak ada hak, tidak dapat ada hukum dan sebaliknya kalau tidak ada hukum, tidak ada hak.
Hak-ahak itu diaturkan dari satu atau lebih sumber seperti : dari negara, kontrak, kebebasan atau kebiasaan.. tetapi jika sumber-sumber itu dijadikan sebagai dasar hak, maka yang muncul hanyalah alasan-alasan yang negative.
Oleh Karena Tuhan menciptakan hukum alam, maka Tuhan juga merupakan sumber hak-hak asasi. Dengan demikian juga disebut hak-hak pemberian tuhan.
Jika bidang hak dipisahkan dari bidang moral, maka hak hanya dapat berpegang pada kekuasaan fisik. Dengan demikian maka kekuasaan fisik juga disamakan dengan hak. Tetapi hak dan kekuasaan tidak sama. Hak adalah pelindung tentang kekuasaan yang sewenang-wenang.

Kewajiban dapat diartikan subyektif dan dapat diartikan obyektif. Kewajiban dalam arti subyektif adalah keharusan moral untuk melakukan sesuatu atau meninggalkannya. Kewajiban dalam arti obyektif adalah sesuatu yang harus dilakukan atau ditinggalkan.
Hak dibatasi oleh kewajiban; tidak ada hak tanpa kewajiban dan tidak ada kewajiban tanpa hak. Tetapi Tuhan hanya mempunyai hak, dan yang berkewajiban hayalah mahlukNya.
Adanya Kewajiban karena adanya tanggung jawab, maka kewajiban manusia dibedakan menjadi :
a. kewajiban terhadap Tuhan YME.
b. Kewajiban terhadap hidup sendiri (Individu)
c. Kewajiban terhadap Masyarakat
d. Kewajiban terhadap Bangsa dan Negara

PENGABDIAN / PENGORBANAN

Pengertian
Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah hal-hal yang berhubungan dengan mengabdi.
Mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada “suatu” yang dianggap lebih, biasanya dilakuka dengan ikhlas, bahkan diikuti pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti suatu pemberian untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga.

Macam-macam Pengabdian
Munculnya pengabdian karena ada Tanggung Jawab, maka pengabdian dibedakan :
a. Pengabdian terhadap Tuhan YME., yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawab yang diikuti oleh pengorbanan.Misalnya : shalat
b. Pengabdian kepada Masyarakat, karena manusia hidup dan dibesarkan di dalam masyarakat sehingga pengabdian dan pengorbanan sebagai perwujudan tanggng jawab terhadap masyarakat.
c. Pengabdian kepada Raja, yaitu suatu penyerahan diri kepada raja yang melindunginya.
d. Pengabdian Kepada Negara, pengabdian yang timbul karena seseorang merasa iktu bertanggung jawab terhadap kelestarian negara dan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
e. Pengabdian kepada harta, karena seseorang menganggap harta yang menghidupinya. Sehinggga tindakannya semata-mata demi harta, bahkan rela berkorban untuk mempertahankan hartanya.
Jadi, hakekat pengabdian adalah merupakan usaha untuk memikul tanggung jawab dan melaksanakan kewajiban sebagai manusia.

sumber :

http://tulisendw.blogspot.com/2010/04/makalah-ilmu-budaya-dasar.html

Senin, 07 Maret 2011

Manusia Dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan

Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.

Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai

1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya

2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.

3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia

4. Pembeda manusia dan binatang

5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.

6. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.

7. Sebagai modal dasar pembangunan.

Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan

Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.

Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:

- Phisical Environment yaitu lingkungan fisik menunjuk kepada lingkungan natural seperti flora, fauna, iklim dan sebagainya.
- Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisanya seperti : norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai.
Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
Environmental Behaviordan and Process, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial. 
Out Carries Produc, Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas dan sebagainya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Proses Dan Perkembangan Kebudayaan

Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia.

Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antar kelompok atau melaui proses difusi. Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntunan yang dihadapinya.

Pengadopsian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan fisik. Misalnya iklim topografi sumber daya alam dan sejenisnya. Dari waktu ke waktu, kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi (dalamhal ini adalah sistem telekomunikasi) yang sangat berperan dalam kehiduapan setiap manusia.

Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok sosial akan bergeser. Suatu kelompok dalam kelompok sosialbisa saja menginginkan adanya perubahan dalam kebudayaan yang mereka anut, dengan alasan sudah tidak sesuai lagi dengan zaman yang mereka hadapi saat ini. Namun, perubahan kebudayaan ini kadang kala disalah artikan menjadi suatu penyimpangan kebudayaan.

Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol atau kendali terhadap prilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sengat bertolak belakang dengan budaya yang dianut didalam kelompok sosial yang ada di masyarakat. Sekali lagi yang diperlukan adalah kontrol / kendali sosial yang ada di masyarakat sehingga dapat memilah-milah mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang tidak sesuai.

Problematika Kebudayaan

Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu :

- Hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
- Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi.
- Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
- Masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya.
- Sikap Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru
- Mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham Etnosentrisme.
- Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan.

Perubahan Kebudayaan

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan (dinamis) sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengan demikian, kebudayaan akan mengalami perubahan. Adalima penyebab terjadi perubahan kebudayaan yaitu :

- Perubahan lingkungan alam
- Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
- Perubahan karena adanya penemuan (discovery)
- Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
- Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas. Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa dan rasa manusia adalah tentu saja perubahan yang memberi nilai manfaat bagi manusia dan kemanusian, bukan sebaliknya yaitu yang akan memusnakan manusia sebagai pencipta kebudayaan tersebut.


Referensi :